What's Up yo PURWAKARTA!

Saturday, June 11, 2016


Hi everyone, what's up yo guys?! Kenapa gue pasang foto gue dengan masker? Karena gue butuh banget maskeran. Gak penting banget ya foto di atas. Mau cerita, jadi di semester 6 ini, gue lagi dipusingin dengan banyak-banyaknya tugas (tugas kampus dan tugas di luar kampus) yang deadlinenya berdekatan. Contohnya tugas presentasi Manajemen Bisnis Jasa, deadline di hari Rabu sama dengan deadline tugas luar kampus yang deadline juga di hari Rabu. Alhasil, pusing pala Barbie. Rasanya setiap deadline tugas berdekatan tuh pengen update status, "Duh, kalau bisa bagi badan jadi dua, bagi deh..." *cry emoticon*. Drama queen banget ya gue, hehehe.

Anehnya, sekali ada tugas, tugas numpukkkk banget sampai gak ada waktu istirahat dan berakhir dengan drama seperti di atas. Tapi sekalinya gak ada tugas, bener-bener deh... santai banget sampai bisa dibilang gabut. Dan biasanya waktu gabutnya tuh, gak terduga. Misal, gue udah cancel segala plan yang bukan prioritas utama kayak nemenin temen pergi ke suatu tempat atau nyuci baju. Tiba-tiba, h-1 tugas luar kampus di cancel misal karena hujan atau tim lain belum siap mengerjakan tugas luar kampus tersebut. Trus tugas kampus udah selesai, karena minggu lalunya, satu minggu bisa maju presentasi 3 mata kuliah. Jadilah gue gabut segabut-gabutnya orang tergabut di dunia. 

Tapi, gue bersyukur banget karena gue baru selesai UAS yasss! Akhirnya terbebas dari tugas bikin puluhan surat, presentasi dan.... puji Tuhan, finally gue dapet tempat magang! I will enter DA REAL LIFE for sureeee. Hampir semua tugas udah kelar, dan gue sekarang butuh maskeran, karena kantong mata gue juga udah sedalam palung terdalam di dunia :/ Oke, skip. Sekarang gue bisa ngeblog lagiiii yayyyy!

Oh ya, satu info lagi. HP gue rusak hiksssss wanna cry as loud as I can :( gak deng, lebay juga. Ya, jadi dari awal Mei, hp Samsung Young tercinta gue error parah, selalu otomatis ke-restart setiap 5 menit sekali. Padahal gue udah uninstall instagram di hp itu. Tetap aja mati-nyala. Gue juga udah uninstall Line. Masih aja mati-nyala. Huft pusing. Tapi pada akhirnya, teman sekamar gue, Flora (check her insta: @flo_hps ) berbaik hati meminjamkan Smartfrennya ke gue hehe. Thanks, flo.

Jadi.... sekian cerita tentang tugas numpuk dan HPnya. Sekarang, gue mau cerita tentang.... perjalanan gue ke ....
.
.
.


Purwakarta!

Yess, finally. Gue dari bulan April lalu udah bawel cerita ke semua teman-teman gue dan keluarga kalau gue pengen banget ke Purwakarta. Alesannya, cukup simple dan... alay, yaitu karena gue kepo dengan seberapa jauh Purwakarta kalau naik kereta api. Ditambah lagi harga tiket Jakarta Kota ke Purwakarta itu murah banget, cuma Rp6000,- bayangkan!!! Akhirnya, setelah bawel cerita tiap hari ke teman-teman gue, ada yang kepo pengen ke Purwakarta juga, yaitu.. Diah dan Wulan. Jadilah, di minggu pertama bulan Mei, Wulan bikin grup WA. Grup kami ditambah dua orang, yaitu Rilla dan Syelma, anak-anak satu jurusan kami, tapi D3 nya. Kami memanfaatkan waktu libur panjang, liburan terWOW di tahun 2016 setelah libur Lebaran dan libur Natal \m/ yaitu tanggal 5 Mei - 8 Mei 2016. Tapi gak selama itu juga sih. Karena ada hal yang gue harus urus di tanggal 5 Mei, terus Diah, Wulan, Rilla dan Syelma juga mau liat sesuatu di hari Sabtu, jadi kami memutuskan untuk pergi saat weekend, yaitu tanggal 7 Mei dan 8 Mei. Liat apa tuh? Makanya, jangan langsung di exit dulu, baca sampai bawah ya ;)

Sabtu, 7 Mei 2016


Sejak hari Rabu, 4 Mei 2016, kami memutuskan untuk naik kereta api Jakarta Kota - Purwakarta pada jadwal keberangkatan paling awal, yaitu jam 10.15 WIB. Kalian bisa lihat jadwal kereta api tujuan Jakarta Kota - Purwakarta disini:



Diah, Wulan dan Rilla naik kereta dari Jakarta Kota. Dari jam 9 pagi mereka udah berkicau di grup nanya posisi pada dimana. Sedangkan gue lagi panik - paniknya ngurusin HP gue yang mati nyala tiap 5 menit sekali. Gue masih di rumah karena gue naik kereta api dari stasiun terdekat rumah gue (my luvvvv) yaitu Stasiun Lemahabang. 

Kira - kira jam 10.30 WIB gue baru rempong mandi dan siap - siap. Posisi Diah dkk udah melewati Stasiun Jatinegara. Gue juga bawel minta Cliff anterin ke Stasiun Lemahabang. Untung dia berbaik hati mau nganterin gue, walaupun dia sempat nunda - nunda huft. Thanks Cliff :) untung aja gue gak kehabisan tiket. Sempet deg - degan kehabisan tiket, karena hari itu hari libur. Puji Tuhan sih, enggak.






 Sebenarnya ini foto tahun lalu yang gue capture sendiri, tapi sengaja gue post sekarang :)

As I've said before, harga tiketnya cukup murah, hanya Rp6000,00 untuk jarak sejauh itu. Gila, gue dari rumah gue ke Mall Metropolitan Bekasi aja bisa habis Rp20.000,00 loh, lah ini jauh cuma Rp6000,-. Anggaplah ditambah ongkos dari rumah ke Stasiun Lemahabang Rp10.000,00. Beda dikit sih, tapi jaraknya jauh loh. Murah banget lah.

Setelah menunggu, kereta sampai di Stasiun Lemahabang datang, dengan tepat waktu. Wulan ngabarin kalau mereka ada di gerbong ke - 6. Eh, pas gue cari gak nemu. Mana di gerbong itu penuh dengan orang - orang, akhirnya gue rempong ke gerbong lainnya. Masih aja gak nemu. Gue sampai mikir, "Jangan - jangan ni orang sebenernya gak naik kereta dari tadi" lol. Akhirnya gue berhenti di gerbong ke - 4 karena disuruh berhenti sama akang - akang pegawai kereta api. Gue ditanyain macem - macem, diledekin juga. Mereka kira gue mau ketemu pacar -__- ya kali mas. #jomblowins nih haha. Antara sedih dan miris sih. Loh. But actually they are nice.

Setelah rempong bolak - balik nyari Diah, Wulan dan Rilla, akhirnya, gue ketemu sama mereka di Stasiun Klari. Akhirnya.. perjuangan berakhir! Yazzz. Dan ternyata, mereka nyariin gue karena mereka kehausan. Dasar, teman jahanam. Huahahaha.

Kami sempet salah turun, kami turun di Stasiun Cikampek karena ada akang - akang yang gue tanyain, "Masih lama ya ke Purwakartanya?" dia jawab, tinggal 2 stasiun lagi. Huft. Untung kami langsung gerak cepat a.k.a gercep naik lagi ke kereta. 

Tapi perjalanan kereta menuju Stasiun Purwakarta emang tinggal dikit lagi, sih. Kami sampai di Stasiun Purwakarta kira - kira jam 13.00 WIB. Agak telat dikit. Tapi gakpapalah. Toh mau jalan - jalan ini. 

Karena kami udah buluk banget, kepanasan (ACnya lagi gak nyala) di dalam kereta, kami langsung ke kamar mandi buat cuci muka dan... dandan. Hahaha. Gue dandan di peron, bayangkan. Sampai sempat diusir satpam lol tapi tetap aja kekeuh dandan di peron. Shameless girl ever.

First impression gue liat Stasiun Purwakarta, keren banget! Pas banget buat foto - foto ala vintage gitu deh. Stasiun Purwakarta ini tempat bangkai kereta, jadi kereta - kereta jaman 90an bahkan 2000an dikubur disini. Gak dikubur sih, ditumpuk - tumpuk. Gue sempat mikir, kenapa gak dibakar aja ya? Ah, gak ngerti juga. Tapi jadinya keren sih, jadi ada tempat buat hunting foto kan. Azegh. Karena tempat ini kece banget, gue dan teman - teman langsung hunting foto. Oh iya, kalau mau ke bangkai kereta, kami harus keluar dulu dari stasiun dan melewati komplek. Dekat banget, kok. Ini dia foto - foto kami di seberang Stasiun Purwakarta.




 Tempat pertama yang akan kalian lewati kalau mau ke bangkai kereta. 

 This is Rilla :)

 She is Diah :)

And she is Wulan :)

Ini dia bangkai keretanya :) Kece kan buat foto - foto? Sayangnya tempat ini penuh dengan asap hiks



 Let me introduce Purwakarta squad (?) : Kerudung biru: Rilla, kerudung hitam: Diah, baju abu - abu: Wulan








Kami foto - foto kira - kira sampai setengah 3. Setelah kami diskusi mau kemana, kami memutuskan untuk pergi ke Waduk Jatiluhur. Gue lupa udah pernah kesini atau belum. Kayaknya sih, pernah waktu kecil, mancing ikan. 


Gue lupa banget naik angkot nomor berapa, padahal gue disuruh bikin blog ini sama Diah dan Wulan supaya gue bisa kasih info transport ke tujuan wisata Purwakarta ini. Ampuni aku, pemirsah... :( Pokoknya, kami dari Stasiun Purwakarta naik angkot tujuan Pasar Rebo. Lah, jauh amat ke Jakarta lagi? 

.
.
.
.
Wkwkwk enggaklah, gaes. Pasar Rebo yang di Kabupaten Purwakarta ya. Jaraknya cukup dekat. Dari Pasar Rebo, kami naik angkot 03 tujuan Ciganea. Ini juga jaraknya cukup dekat. Betenya, pas kita turun di angkot 03, rintik - rintik gemas... hiks. Dari angkot 03, kami dioper ke angkot 11 tujuan Waduk Jatiluhur. Angkot ini termasuk jarang ya, mas angkotnya yang bilang dan setelah kami melalui perjalanan, emang cuma ini angkot satu - satunya di hari itu yang ke Waduk Jatiluhur. Ternyata panjang banget bok perjalanannya.. Pantesan kemaren pas gue cari info angkotan Purwakarta banyak yang nyewa mobil pick-up. Bersyukur banget nemu angkot ini. Oh ya, kami kira - kira habis Rp20.000,- untuk bayar 3 kali angkot dengan tujuan yang lumayan jauh. Gak semahal angkot di Cikarang, hehe. Tukang angkotnya juga helpful, ngasih banyak info dan gak nipu - nipu. Bener juga kata mbah yang satu kereta sama kami, kalau ada apa - apa nanya aja sama warga sekitar, karena warga Purwakarta ramah - ramah  . Duh, jadi seneng teteh.

Kami disaranin sama tukang angkotnya ke Jatiluhur Resort buat foto - foto. Sebelum Jatiluhur Resort ada Bendungan yang dikelola sama pemerintah gitu, cuma menurut dua teteh penumpang angkot yang baru masuk setelah angkot kami berhenti di depan bendungan, disana gak ada apa - apaan, dan hujan juga, jadi penjaganya gak bolehin kesana karena takut licin gitu.


Angkot berhenti di depan Jatiluhur Resort. Tiket masuk Rp10.000,00 per orang. Tapi, karena kami dibantuin dua teteh tersebut, kami gak bayar. Wihiiiii.....









 Ini restoran loh, teman - teman.




 Wulan, Diah, me. Thanks to kamera Fuji milik Wulan yang bikin muka kita super cling





 Diah, Rilla, Wulan, Me :)










Endorse? Lol



Instagramable banget ya :D












Agak ngenes gitu ya sebenarnya
































First impression ke tempat ini adalah... romantis banget tempatnya! Banyak couple yang foto - foto ala #relationshipgoals gitu disini. Disini juga terdapat restoran dan tempat penginapan, mungkin buat infonya bisa di google :) Gue pas ke Jatiluhur ngebayangin bisa bakar - bakar ikan gitu, ternyata ini khusus buat resortnya, toh. Jadi di Jatiluhur kalau gak salah ada 3 spot yang sering dikunjungi wisatawan, yang pertama bendungan yang dikelola pemerintah, kedua resort yang kami kunjungi, dan yang ketiga kami kurang tau itu tempat apa. Mungkin tempat ketiga itu untuk bakar - bakar kali ya hashtag soktau.

Kira - kira jam 5 kami pulang dari resort nan romantis tersebut. Puji Tuhannya, kami ketemu sama angkot yang sama! Yey, gak perlu sewa pick up atau naik ojek. Kami naik angkot tiga kali menuju tempat tujuan ke-2 kami, tempat yang paling kami tunggu yaitu....
.
.
.
.
.
.
.
Taman Sri Baduga Situ Buleud Purwakarta! Yazzz! Taman ini menyediakan pertunjukkan air mancur dengan efek lampu laser dan lagu - lagu. Kayak di Dubai gitu, kali ya? Sesungguhnya gue berniat untuk ke Waduk Jatiluhur aja terus naik kereta api pulang ke rumah. Tapi... karena gue aja sampai disana jam 1 lewat terus gue pikir kapan lagi ke Purwakarta, jadi gue bablas ikut Diah dkk jalan sampai hari Minggu. Dan puji Tuhannya mama gue ijinin. Yesss, seneng banget bisa dipercaya hihihi. 

Kami sampai disana kira - kira jam setengah 6 sore. Taman Sri Baduga Situ Buleud ternyata gak jauh dari Stasiun Purwakarta, kami cukup bayar angkot Rp3000,00 (atau Rp4000,00 ya? lupaa) per orang. Dekat deh. 










Met this cutie creation by God. OMG.

Ternyata kawasan Taman Sri Baduga Situ Buleud udah cukup ramai. Mungkin supaya dapat spot terbaik untuk nonton pertunjukan air mancur kali ya. Oh ya, pertunjukkan digelar dua kali ya, pukul 19.00 dan 21.00 WIB. We came too early so we took a dinner first. Kami makan di semacam angkringan persis di depan Taman. Untuk dinner kali ini, kami makan.......



Sate Maranggi! Uuuh parah gue udah ngidam pengen makan ini dari hari Rabu pas grup WA dibuat. Jadilah kami makan malem disitu. Angkringan tersebut pakai sistem kupon, jadi kami harus beli kupon pilihan makanan, lalu bayar, dan bagian ticketing akan memilih tempat makan kita di stand berapa (ada 13 stand kalau gak salah) . Pilihan makanannya cuma 2, sate maranggi dan soto daging. Harga sate maranggi Rp20.000,00 dan harga soto daging Rp25.000,00. Gue, Diah dan Rilla pesan sate maranggi sedangkan Wulan pesan soto daging. Overall, sate marangginya enak, manis kenyal gitu tapi tetap ada gurihnya. Soto ya standar lah. Kekurangannya cuma satu, tapi fatal bagi gue, yaitu.. kurang banyak. Hehehe, peace.

Sekitar jam setengah 7 kami kelar makan. Dan pas kami keluar dari angkringan.. jalanan rame banget. Ternyata orang - orang lagi pada antri untuk masuk ke Taman Sri Baduga. Rame banget, sumpah. Kayak mau demo. Dan ternyata gak cuma orang Purwakarta yang ada disana. Ada juga pengunjung dari Bekasi dan Jakarta.

Jam 7 kami udah bisa masuk. Desek - desekan parah. Mungkin karena free kali ya jadi selalu rame. Ternyata tamannya cukup luas dan melingkar gitu bentuknya. Ini dia foto - foto selama di Taman Sri Baduga Situ Buleud.









 Baru mau mulai














 FAYAHHHHH







 Wihhhh











Untuk lebih jelasnya, kalian bisa liat video di bawah ini.


Keren ya? Yang unik dari show air mancur ini adalah, air mancur diiringi dengan cahaya laser dan juga musik sunda. Kayak lagu Payphone nya Maroon 5 itu di remix dengan musik sunda and I was like WOW, I'm so proud to be part of West Java even I'm bataknese actually. Senang banget liat budaya Indonesia di explore. Dan menurut berita elektronik sih, pertunjukan Air Mancur Sri Baduga ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara :) very proud!

Oh ya, kami ikut dua sesi loh. Sesi pertama, kami berdiri dan lumayan pegel karena gak terlalu keliatan. Di sesi kedua, kami gak langsung keluar. Kami  iseng duduk di kursi yang ternyata kursi VIP hehe :D untung gak diusir sama penjaganya. Jangan dicontoh ya, gaes.

Pertunjukan selesai jam 22.30 WIB. Habis Hiburan Terbitlah Pusing. Itulah quote yang cocok buat kita pada saat itu. Kami pusing karena kami gak tau mau nginep dimana. Hahaha.

Kami mencoba untuk sembunyi.. namun senyummu, tetap mengikuti. Yaelah, malah nyanyi. Serius lin, serius. Jadi kami coba browsing internet tentang info penginapan murah di sekitar Taman Sri Baduga Sri Buleud. Namun apa daya, tidak ada info. Hiks. Jadilah kami (khususnya gue) melakukan hal yang lwar byazah kalau kata anak masa kini, yaitu.... cari masjid!

Maybe it sounds like anak bandel hahaha tapi kata Diah, Wulan dan Rilla tidur di masjid should be fine, toh gak dikunci juga. Wah, syukurlah. Kami jalan kaki deh, dari Taman Sri Baduga menuju masjid yang cukup terkenal di Kabupaten Purwakarta, yaitu Masjid Agung Purwakarta.

Ternyata, gak cuma kami yang tidur di masjid. Banyak juga yang tidur, kayaknya sih anak gunung gitu kalau dilihat dari tas mereka. Kami tidur di lantai 2. Untung gak ada yang ngusir. Gue tidur duluan guyss karena emang Alfaline hobi tidur cepat (kecuali ada wifi lol) .

Minggu, 8 Mei 2016

Happy Sunday! Gue bangun sekitar jam 3. Terus kami pindah ke lantai 1 (dalam ruangan, buat tempat shalat) buat tidur lucu sambil charging phone and camera. Puji Tuhan, disana juga ada kamar mandi yang cukup luas. Kocaknya, gue, Rilla dan Diah mandi di kamar mandi buat cowok -_- Pantesan, abis keluar dari kamar mandi, bapak - bapak yang duduk di depan toilet abis shalat ngeliatin gitu dengan heran. LOL abis.

Enaknya bangun pagi adalah, kita bisa jalan - jalan sambil hirup udara segar. Sekitar jam setengah 6, kami mencari sarapan. Gak jauh dari kawasan Masjid Agung, terdapat banyak gerobak jualan makanan. Gue, Diah dan Rilla beli nasi uduk for Rp7000,00 sedangkan Wulan beli bubur dan gak tau harganya berapa. Under Rp10.000,00 lah pokoknya. Rasa makanannya lumayan lah, enak. 

Selama kami makan, kami (lebih tepatnya gue) sibuk buka instagram.com/explorepurwakarta . Ada 2 destinasi yang menarik hati kami *ea yaitu Bale Panyawangan Diorama dan Resort Giri Tirta Kahirupan. Lalu kami memutuskan untuk pergi ke... jeng jeng jeng... ke.... Giri Tirta Kahirupan, yeay! Kami sengaja pilih tempat yang jauh supaya waktunya bisa habis sampai jam 1 siang, satu jam sebelum keberangkatan kereta Purwakarta tujuan Jakarta Kota. Ya, kami bakal naik kereta api keberangkatan jam 2 siang.

Kami jalan kaki sampai Pasar Rebo. Fyuh, capek juga loh. Tapi asik sih, karena jalanan Purwakarta di hari itu sekitar jam 7 pagi gak terlalu rame, jalanannya juga gak bolong - bolong, matahari juga gak terlalu terik. Asik deh. Dan di Pasar Rebo gue lihat rumah makan Mie XP. Sumpah, gue langsung ngidam gitu. Gue sering lihat di path beberapa orang update lagi makan disitu, yang di cabang Karawang tapi, dan mereka muji makanannya karena enak dan pedes. Gue langsung bilang ke Diah, Wulan dan Rilla buat makan disana sebelum ke Stasiun Purwakarta.

Setelah kami sampai di Pasar Rebo, kami langsung naik angkot kuning, angkot 10 tujuan Sadang. Gue dan teman - teman sempat underestimate sama tukang angkotnya karena takut ditipu masalah harga dan dibikin kesasar. Tapi enggak sama sekali. Mereka helpful, malah tukang angkot yang angkotnya kami tumpangin nawarin carter angkot ke Giri Tirta Kahirupan dengan harga yang lumayan murah, Rp20.000,00 per orang. Kalau baca ini, mungkin mikirnya mahal kali ya. Tapi enggak loh. Perjalanannya emang jauhhhhh banget, malah udah mau ke arah Kabupaten Bandung. Udah gitu jalannya berlika - liku. 





 Udah mau masuk Kabupaten Bandung


And, you know what? Atas saran bapak angkot, kami gak jadi ke Giri Tirta Kahirupan. Beliau bilang perjalanan masih panjang banget (and I see emang belum ada plang arah Resort Giri Tirta Kahirupan sepanjang perjalanan) dan untuk masuk kesana, angkot gak boleh masuk dan kita harus naik ojek dulu kira - kira Rp15.000,00 per orang. Terus ada tiket masuk Rp25.000,00 buat berenang. Belum lagi kita gak bawa baju renang. Yasalam yasudah goodbye. Terus si bapak angkot menyarankan kami untuk pergi ke Curug Cipurut Gunung Burangrang. Kata si bapak, ke curug itu gak perlu bayar, tinggal jalan kaki 1 kilometer. Kami kan team #travelonbudget jadi kami pilih alternatif termurah, hehehe. 

Angkot muter balik dan kami sampai 15 menit kemudian. Jalanan menuju Curug itu berlika - liku dan.. cukup jauh. Tapi gak sejauh Giri Tirta Kahirupan. Dan, benar aja, kami harus jalan sejauh 1km. Gue sih gak masalah 1km, yang gue permasalahkan adalah jalanan yang super licin, tanah doang gak ada batu dan hebatnya gue pake crocs, terus Diah, Rilla, Wulan pakai sepatu putih. Gue beberapa kali hampir kepeleset -_- Nyesel dikit gak pakai sepatu. Ya, sedikit, karena gue emang bukan penggemar sepatu, apalagi kalau bertali. Males ngelepas talinya :/ hehehe. Gue akhirnya nyeker like a pro *pasang muka tegar*














Ternyata bapak angkotnya salah. Kami dikenakan tiket masuk Rp20.000,00 untuk empat orang. Ya, gakpapa lah, masih lebih murah dibanding ke Giri Tirta Kahirupan.

















































Itudia foto - foto kami selama di Curug. Curug Cipurut ini gak terlalu ramai, ya ada sih geng motor yang centil haha, tapi emang gak terlalu ramai. Pengunjungnya bervariasi, ada keluarga, geng motor, ada juga pasangan ala #relationshipgoals. Tempatnya cukup asri, tapi ada sampah deh, sampah nyangkut di batu - batu air mancur -_- entah darimana dah tuh sampah. Pesan buat kalian semua yang mau wisata alam, gak harus ke Purwakarta, kemanapun kalian pergi, JAGA KEBERSIHAN. Apa susahnya simpen sampah di kantong sebentar aja? Atau pegang aja dulu sebentar sampai ketemu tempat sampah. Please, guys. Jangan salahkan keadaan, pemerintah bahkan Tuhan kalau alam "ngamuk" disebabkan oleh kesalahan kita sendiri. Oke? Stay clean guys :*

Ngeselinnya, selama di curug, pas lagi main air, gue lagi - lagi kepeleset -_- Niat hati mau nyamperin Wulan dan Diah malah kepeleset -____________-


Sedih banget, ya. Hahaha. Kira - kira jam 10 kami pulang dan cari angkot menuju Stasiun Purwakarta. Kami jalan cukup jauh, kayaknya sekitar 3 kilometer buat ke jalan raya nyari angkot.

Untung aja sebelum ke jalan raya kami nemu angkot. Ternyata angkot itu udah dibooking sama orang yang lagi ada di Curug Cipurut dengan tujuan yang sama, Stasiun Purwakarta. Jadi kami naik angkot muter balik ke Curug Cipurut. Sia - sialah perjalanan 3 kilometer kami -_- hahaha.  

Angkot yang kami tumpangi itu ternyata di booking oleh 6 cowok yang masih muda. Ea. Hahaha. Kok kalimat gue rancu ya -.- gue gak ngobrol banyak sama mereka selama di angkot, karena gue sibuk dengerin lagu (sok sibuk lu, lin). Diah sama Wulan yang lebih banyak ngobrol. Ternyata mereka kerja dan tinggal di daerah Tambun, Bekasi. Yaampun pikir gue, ternyata sesama Kabupaten Bekasi toh. Mereka kerja di Sosro (atau Coca Cola ya?) dan mereka nginep di Curug dari hari Sabtu kemaren.

Kami sampai di Stasiun Purwakarta kira - kira jam 12. Karena takut ketinggalan kereta, kami gak jadi makan di Mie XP :( ah sedih. Kami akhirnya makan lesehan di depan Stasiun Purwakarta. Lumayan rame ternyata Stasiun Purwakarta, mungkin pada mau pulang kali ya.

Kami makan bakso dan siomay bareng. Rasanya lumayan lah, enak. Kocaknya, pas gue lagi makan, salah satu dari rombongan cowo tadi mau bayar. Dia pegang uang Rp100.000,00 di tangannya. Terus dia bilang, 

"Eh, mau dibarengin gak (bayarnya) ?"

Dengan polosnya gue jawab, "Oh iya boleh." 

Seketika Wulan, Diah dan Rilla ngakak sengakak - ngakaknya. Gue gak ngerti kan. 

Wulan bilang, "Ih, si Aline gak ada basa - basinya ya" .

Diah bilang, "Lin, lo tuh bilang kek, eh gaosah atau apa kek, lo langsung bilang iya aja" sambil ketawa.

Ternyata gue salah paham hahaha ngakak deh kalau inget - inget. Jadi maksud si cowo "dibarengin" tadi adalah dia mau bayarin makanan/traktir kami, sedangkan gue mikirnya 'dia bayar dulu makanan kami pakai uang mereka terus nanti selesai makan kami bayar ke dia pakai uang pas' . Astaga, kalau gue jadi geng cowo itu mungkin gue bakal mikir, "Ih gila, ni cewe gak ada segan segannya ya" hahaha. Maafin gue, guys.

Tapi senangnya, mereka tetap jadi traktir kita para mahasiswi, padahal gue udah minta maaf (sambil ngakak) terus mau bayar. Hahaha, gak bohong sih, seneng juga ditraktir. Thanks, guys :) 

Setelah kami makan siang, kami beli tiket kereta. Gak kok, kali ini gak dibayarin. Hahaha. Dan diantara geng cowo itu, ada satu orang yang berbaik hati jadi volunteer untuk ngantri beli tiket. Yes. 

Sambil nunggu kereta datang, kami foto - foto di depan Stasiun Purwakarta. Biar ketauan gitu pernah ke Purwakarta. Hehe. 












Karena geng cowo (gue lupa nama mereka semua hikss dan mungkin mereka juga lupa sama nama gue) baru ke Curug doang dan mereka baru tau dari Wulan, Diah dan Rilla kalau bangkai kereta adalah spot foto yang kece, kami mampir ke bangkai kereta sambil nunggu kereta api datang. Honestly, gue gak foto - foto lagi karena gue pikir foto - foto kemaren udah cukup. Tapi foto - foto hasil jepretan mereka kece - kece, loh. Kalian bisa lihat foto mereka di bawah ini.



 Gue suka banget sama foto ini. Gak tau kenapa. Suka aja. 


























Saking asiknya foto - foto, mereka sampai lupa kali ya kalau kereta berangkat jam 2. Hahaha. Pukul 13.45 WIB, kami langsung lari ke peron dan untung aja itu kereta belum berangkat. Gue turun duluan, sekitar jam 17.00 WIB di stasiun tercinta, Stasiun Lemahabang.

So that's it :) Perjalanan yang cukup singkat tapi seru dan pastinya gak mahal. I recommend you guys to go to Purwakarta. Ini bisa jadi alternatif buat kalian yang pengen jalan - jalan yang gak terlalu jauh dengan budget terbatas. Overall gue habis sekitar Rp200.000,00 buat ongkos pulang - pergi, makan, tiket tempat wisata. Mungkin kalau nginep Rp300.000,00 kali ya, I don't know. Tapi emang asik sih Purwakarta ini. Anti mainstream, makanannya enak - enak dan terjangkau, angkot gak mahal, warga sekitar juga very helpful. Yang gue perhatikan, mayoritas wisatawan dari Cikarang sih, hehe. Buat kalian yang dari Jakarta, sebaiknya sih nginap supaya bisa explore tempat wisata dan makanan pastinya! 

Okay guys, thankyou for reading. Hope this entry inspire you to go to Purwakarta hehe or at least if you don't want to go, you can enjoy this entry. xoxo.

Byeee

Girls in Purwakarta story on Instagram:

1. Me (shameless as always) : instagram.com/alfaline26









1 comment:

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS